KASUS FRAUD
SEKTOR FARMASI
A.
Peristiwa Fraud Manipulasi Laporan Keuangan PT.
Kimia Farma Tbk.
Pada tahun 2001 manajemen Kimia Farma
melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar, dan laporan tersebut di
audit oleh Hans Tuanakotta & Mustofa (HTM). Akan tetapi, Kementerian BUMN
dan Bapepam menilai bahwa laba bersih tersebut terlalu besar dan mengandung
unsur rekayasa. Setelah dilakukan audit ulang, pada 3 Oktober 2002 laporan
keuangan Kimia Farma 2001 disajikan kembali (restated), karena telah ditemukan
kesalahan yang dari sisi Akuntan Publik cukup mendasar.
Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)
melakukan pemeriksaan atau penyidikan baik atas manajemen lama direksi PT Kimia
Farma Tbk. ataupun terhadap akuntan publik Hans Tuanakotta dan Mustofa (HTM).
Dan akuntan publik (Hans Tuanakotta dan Mustofa) harus bertanggung jawab,
karena akuntan publik ini juga yang mengaudit Kimia Farma tahun buku 31
Desember 2001 dan dengan yang interim 30 Juni tahun 2002.
Sanksi dan denda kepada PT Kimia Farma
Tbk sehubungan dengan temuan tersebut, maka sesuai dengan Pasal 102 Undang-Undang
Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal Pasal 61, Peraturan Pemerintah Nomor 45
tahun 1995 Pasal 64, Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 1995 tentang
Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal maka PT Kimia Farma (Persero)
Tbk. dikenakan sanksi administratif berupa denda yaitu sebesar Rp. 500.000.000,-
(lima ratus juta rupiah).
Mantan direksi PT Kimia Farma Tbk. telah
terbukti melakukan pelanggaran dalam kasus dugaan penggelembungan (mark up)
laba bersih di laporan keuangan perusahaan milik negara untuk tahun buku 2001.
Kantor Menteri BUMN meminta agar kantor akuntan itu menyatakan kembali
(restated) hasil sesungguhnya dari laporan keuangan Kimia Farma tahun buku
2001.
Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)
menilai kesalahan pencatatan dalam laporan keuangan PT Kimia Farma Tbk. tahun
buku 2001 dapat dikategorikan sebagai tindak pidana di pasar modal. Kesalahan
pencatatan itu terkait dengan adanya rekayasa keuangan dan menimbulkan
pernyataan yang menyesatkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Bukti-bukti
tersebut antara lain adalah kesalahan pencatatan apakah dilakukan secara tidak
sengaja atau memang sengaja diniatkan. Aktivitas manipulasi pencatatan laporan
keuangan yang dilakukan manajemen tidak terlepas dari bantuan akuntan. Akuntan
yang melakukan hal tersebut memberikan informasi yang menyebabkan pemakai
laporan keuangan tidak menerima informasi yang fair.
B.
Dekripsi Fraud Manipulasi Laporan Keuangan PT. Kimia
Farma Tbk.
PT. Kimia Farma Tbk telah terbukti
melakukan pelanggaran dalam kasus dugaan penggelembungan (mark up) laba bersih
di laporan keuangan perusahaan milik negara untuk tahun buku 2001. Manajemen
Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar, dan laporan
tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta & Mustofa (HTM).
Kementerian BUMN dan Bapepam menilai
bahwa laba bersih tersebut terlalu besar dan mengandung unsur rekayasa. Setelah
dilakukan audit ulang, pada 3 Oktober 2002 laporan keuangan Kimia Farma 2001
disajikan kembali karena telah ditemukan kesalahan yang cukup mendasar. Sanksi
dan denda yang diberikan kepada PT Kimia Farma Tbk sehubungan dengan temuan
tersebut yaitu dikenakan sanksi administratif berupa denda yaitu sebesar Rp.
500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).
C.
Modus yang dilakukan
Modus yang dilakukan oleh Kimia Farma
adalah dengan melakukan rekayasa laporan keuangan dan mengatakan bahwa telah
terjadi kesalahan pencatatan. Kesalahan pencatatan tersebut terkait dengan
adanya aktivitas rekayasa keuangan dan menimbulkan pernyataan yang menyesatkan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Aktivitas rekayasa laporan keuangan tersebut
dilakukan secara sadar dengan melibatkan peran akuntan. Manajemen pun ikut
berperan dalam aktivitas tersebut. Manipulasi tersebut dilakukan dengan cara meningkatkan
laba bersih yang diperoleh Kimia Farma sebesar Rp 132 Milyar. Penggelembungan
(mark up) laba bersih tersebut dilakukan untuk menarik minat pihak-pihak yang
berkepentingan seperti para investor pasar modal agar mau menanamkan
investasinya ke dalam perusahaan tersebut.
D.
Tindakan Hukum
Tindakan hukum yang diberikan kepada PT.
Kimia Farma Tbk. berupa sanksi dan denda sehubungan dengan temuan tersebut,
maka sesuai dengan Pasal 102 Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar
Modal Pasal 61, Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 1995 Pasal 64, Peraturan
Pemerintah Nomor 45 tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar
Modal, maka PT. Kimia Farma Tbk. dikenakan sanksi administratif berupa denda
yaitu sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).
E.
Upaya Pencegahan
Upaya pencegahan yang dilakukan
pemerintah dalam mewujudkan prinsip-prinsip good corporate governance guna
memperbaiki kinerja perusahaan, khususnya BUMN di Indonesia adalah dengan
dikeluarkannya Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor
KEP-117/M-MBU/2002, tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance pada
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pasal 2 yang mewajibkan BUMN menerapkan good
corporate governance secara konsisten. Langkah pertama dan utama dalam
menerapkan Good Corporate Governance (GCG).
Selain itu, kecurangan yang mungkin
terjadi harus dicegah antara lain dengan cara-cara berikut :
1.
Adanya dewan
komisaris yang berperan aktif, independen, dan konstruktif
Untuk itu, dibutuhkan
struktur, sistem, dan proses yang memadai agar hal tersebut dapat terwujud.
Setidaknya mencakup komposisi, kemampuan dan pengalaman anggota dewan, serta
bagaimana proses seleksi, peran, dan penilaian kinerja mereka. Agar sistematis dan
kontinu, pelaksanaan GCG oleh perusahaan dapat dilakukan melalui empat
tindakan, yaitu penetapan visi, misi, dan corporate values, penyusunan
corporate governance structure, pembangunan corporate culture, dan penetapan
sasaran public disclosures.
2.
Membangun
struktur pengendalian intern yang baik
Dengan semakin
berkembangnya suatu perusahaan, maka tugas manajemen untuk mengendalikan
jalannya perusahaan menjadi semakin berat. Agar tujuan yang telah ditetapkan
top manajemen dapat dicapai, keamanan harta perusahaan terjamin dan kegiatan
operasi bisa dijalankan secara efektif dan efisien, manajemen perlu mengadakan
struktur pengendalian intern yang baik dan efektif mencegah kecurangan. Dalam
memperkuat pengendalian intern di perusahaan, COSO (The Committee of Sponsoring
Organizations of The Treadway Commission) pada bulan September 1992
memperkenalkan suatu rerangka pengendalian yang lebih luas daripada model
pengendalian akuntansi yang tradisional dan mencakup menejemen risiko.
3.
Mengefektifkan
aktivitas pengendalian dengan cara :
a.
Review Kinerja
b.
Pengolahan
informasi
c.
Pengengendalian
fisik
d.
Pemisahan tugas
4.
Meningkatkan
kultur organisasi
Meningkatkan kultur
organisasi dapat dilakukan dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance (GCG) yang saling terkait satu sama lain agar dapat
mendorong kinerja sumber-sumber perusahaan bekerja secara efisien, menghasikan
nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham
maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan. Prinsip-prinsip dasar tersebut
adalah :
a.
Keadilan
b.
Transparansi
c.
Akuntabilitas
d.
Tanggung jawab
e.
Moralitas
f.
Kehandalan
g.
Komitmen
5.
Mengefektifkan
fungsi internal audit
Walaupun internal
auditor tidak dapat menjamin bahwa kecurangan tidak akan terjadi, namun ia
harus menggunakan kemahiran jabatannya dengan seksama sehingga diharapkan mampu
mendeteksi terjadinya kecurangan dan dapat memberikan saran-saran yang
bermafaat kepada manajemen untuk mencegah terjadinya kecurangan.
Sumber :
https://www.kompasiana.com/www.bobotoh_pas20.com/kasus-kimia-farma-etika-bisnis_5535b4d46ea8349b26da42eb
https://bisnis.tempo.co/read/33339/bapepam-kasus-kimia-farma-merupakan-tindak-pidana
http://mydreams-mywishess.blogspot.co.id/2017/05/makalah-risiko-kecurangan-manajemen.html?m=1
Use this diet hack to drop 2 lb of fat in just 8 hours
BalasHapusAt least 160000 men and women are utilizing a simple and secret "liquid hack" to drop 2 lbs each and every night in their sleep.
It is easy and it works on anybody.
Here's how to do it yourself:
1) Hold a clear glass and fill it up with water half full
2) Then use this proven hack
and be 2 lbs lighter as soon as tomorrow!